Skip to main content

Things Are Not The Same

Ah, gila gila gila

Gue gila...

Bener-bener deh, mid semester kemaren itu bener-bener nguras otak sama hati. Nggak tau kenapa, baru kali ini, baru pas SMA, gue ngadepin yang namanya kehidupan normal, bukan sebagai si ranking 1 atau si jenius, atau apalah.

To the point aja, selama di SMP, gue baru sadar kalo gue berleha-leha. Dulu kalo ngadepin ujian itu bawaanya santai abis, sesusah-susahnya mata pelajaran itu, seenggaknya masih bisa gue pelajarin, dan gue berusaha supaya gue dapet nilai di atas rata-rata.
Mungkin kalo lo baca postingan ini, lo akan mikir gue sombong, sok pinter, atau semacamnya. Tapi bukan, bukan itu maksud gue. Justru, dari sinilah gue mulai belajar.

Seperti yang gue katakan tadi, masa SMP adalah masa yang cukup santai kalo dibandingin sama masa SMA sekarang ini. Bandingin aja, dulu SMP, perasaan pelajarannya itu gampang ditangkep, belajar jadi semangat, nilai bagus, gue seneng, orang tua senengm tugas lancar. Lah sekarang, passion buat belajar mulai menurun, nilai-nilai gue nggak maksimal, and the way I'm studying itu masih belum bener. Untungnya gue belum jadi anak urakan yang badung-badung kehilangan arah gara-gara desperate sama tugas sekolah.

Di SMA ini, bener-bener perjuangan. Dengan segala macem jenis temen yang bener-bener nggak monoton, apalagi mereka semua pinter banget, pastinya ada banyak banget obstaclewhich I have to pass them. Ujian yang kemaren contohnya. Totally random, and I feel like useless, I throw so many chances to study and of course, there are few subjects that I thought I couldn't pass them.

Intinya nih, gue ngerasa, keadaan yang gue jalanin sekarang bener-bener beda dengan yang dulu-dulu. Things are not the same anymore. Yah, probably this is what they said, "being adult means not easy, so many responsibilities that you have to handle".

Dan semoga di tes-tes selanjutnya gue bisa lebih rajin dan berusaha keras.

GAMBARU :)

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...