Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2011

She is a Ghost, She is Falling in Love (11)

"Jadi Reana udah nggak ada? Beneran ngga ada? Kenapa lo gak bilang gue, kak? Kenapa??" bentak Angga kepada Sadewa "Angga, gue juga nggak bermaksud buat nyembunyiin. Gue nunggu lo pulih," ujar Sadewa. "Angga, tenang, Angga, tenang," ujar Tante Grani. Angga semakin emosi. "Tenang! Tenang apanya, Ma? Sahabat aku, orang yang paling aku sayang meninggal, Mama bilang TENANG? NGGAK AKAN AKU TENANG, MA!" Angga teriak, mengeluarkan semua emosinya. Perlahan, ia memegang kepalanya. Segera, Sadewa dan Om Dennis menahan tubuh Angga, dan merebahkannya kembali di tempat tidur. "Angga, Reana pergi bukan salah kamu. Memang sudah.." ujar Om Dennis. "Udah waktunya. Iya, aku tau. Tapi tetep aja, kalo waktu itu kita gak pergi, kita make helm. Kalo aja aku yang pergi," ujar Angga pelan. Pandangannya kosong. Tiba-tiba Tante Grani menangis. "Angga, Angga nggak boleh ngomong gitu. Reana juga udah Mama anggap kayak anak sendiri. Mama...