Seiring berjalannya waktu, semakin hari Kiran diliputi rasa bingung, sedih, dan lainnya. Setiap hari di benaknya selalu terdengar suara "Kiran, please tolongin gue. Gue nggak punya apa-apa lagi,".   Suara Reana. Yang ia dengar tiap hari, setiap ia melamun, setiap ia diam, setiap ia tidur.    Suatu pagi,  "Ma, kita sarapan apa?" tanya Kiran. Tante Alka diam. Ia lalu duduk di hadapan Kiran.  "Kiran, mama pengen tanya sama kamu. Kamu itu kenapa, nak? Kadang kamu temperamen, kadang kamu jadi Kiran seperti yang mama kenal. Tapi kadang, kamu di antara keduanya. Kamu mau cerita sama mama?" tanyanya, sambil meraih tangan Kiran.  Kiran agak terkejut. Ia baru menyadari kalau jiwanya belum seratus persen miliknya sendiri.  Kiran menggeleng pelan, "Enggak ma. Ma, Kiran berangkat ya, Kiran nanti telat," ujar Kiran pelan. Tante Alka menahannya. "Enggak papa, mama udah telpon sekolah, telp Angga juga, kalau kamu hari ini nggak masuk," Tante Alka menje...
halaman seorang stella. mudah ditemukan di keramaian dengan badan besar, kacamata, dan rambut keritingnya. having this page since 2010, and too many stories to tell. better read them by yourself. but first of all, thanks for whoever you are that inspire me so much. you, yes you!