Harapan itu selalu ada
Tapi kalau berulang kali jatuh, rasanya mengumpat pun sudah tak sanggup
Sadar, kalau semua adalah kesalahan diri sendiri
"Seandainya waktu bisa diulang"
Jutaan kali kuulang frasa ini. Mengulang masa bahagia dan indah
Dan mencoba untuk mempersingkat waktu yang kelam
Aku menantikan sinar
Sinar yang akan menarik diriku, dari sisi gelap, yang seolah tak mau lepas
Berulang kali aku jatuh,
Karena kerikil di jalan,
Karena paku yang tersebar,
Karena batu tajam yang tak kenal ampun
Aku lelah, padahal ujung jalanan masih jauh
Aku bertanya, kapankah aku sampai di titik tak berhingga
Tapi bunda dan ayah, yang berada di luar sisi gelap
Selalu berteriak, selalu menyemangati
Jikalau aku jatuh, mereka kirimkan sepucuk sapu tangan penuh kasih
Lalu aku sadar, aku tak akan mau berhenti
Sampai kakiku boncel dan bernanah,
Jalan ini harus kulewati, kujalani,
Kunikmati rasa sakitnya, setiap saat, hingga dagingku tercukil keluar
Kupegang harapanku,
Kujadikan tongkat untuk meraih sinaran di ujung tak berhingga
Kukirimkan doa-doaku lewat kertas usang
Kutitipkan kepada merpati, untuk aku berikan kepadaNya
Aku, masih berdiri, berjalan
Berusaha untuk menghentikan aliran air mata...
(class, March 1st, 2012)
Tapi kalau berulang kali jatuh, rasanya mengumpat pun sudah tak sanggup
Sadar, kalau semua adalah kesalahan diri sendiri
"Seandainya waktu bisa diulang"
Jutaan kali kuulang frasa ini. Mengulang masa bahagia dan indah
Dan mencoba untuk mempersingkat waktu yang kelam
Aku menantikan sinar
Sinar yang akan menarik diriku, dari sisi gelap, yang seolah tak mau lepas
Berulang kali aku jatuh,
Karena kerikil di jalan,
Karena paku yang tersebar,
Karena batu tajam yang tak kenal ampun
Aku lelah, padahal ujung jalanan masih jauh
Aku bertanya, kapankah aku sampai di titik tak berhingga
Tapi bunda dan ayah, yang berada di luar sisi gelap
Selalu berteriak, selalu menyemangati
Jikalau aku jatuh, mereka kirimkan sepucuk sapu tangan penuh kasih
Lalu aku sadar, aku tak akan mau berhenti
Sampai kakiku boncel dan bernanah,
Jalan ini harus kulewati, kujalani,
Kunikmati rasa sakitnya, setiap saat, hingga dagingku tercukil keluar
Kupegang harapanku,
Kujadikan tongkat untuk meraih sinaran di ujung tak berhingga
Kukirimkan doa-doaku lewat kertas usang
Kutitipkan kepada merpati, untuk aku berikan kepadaNya
Aku, masih berdiri, berjalan
Berusaha untuk menghentikan aliran air mata...
(class, March 1st, 2012)
Comments
Post a Comment