Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Matahari, Bulan. Bintang (1)

"Egis, lo harus tauuu!" Sekar mendatangi sobatnya, terburu-buru. Tangannya memegang erat sebuah majalah. Egis yang sedang melamun sambil makan ketoprak di kantin, agak terkejut. "Hah, kenapa lo? Ada yang penting banget ya, sampai lari terbirit-birit gitu?" "Gisella, lo harus liat "Sastra" edisi bulan ini! Sumpah Egiiiiis!!! Isinya sangat....sangat.....ah, udahlah. Lo baca sendiri aja, gue sampai speechless, " Sekar bicara dengan kecepatan cahaya tanpa ambil napas.  Sudah bisa dipastikan bahwa si nona rempong ini langsung ngos-ngosan. Ia diam untuk menghirup napas, sambil menyerahkan majalah "Sastra" pada Egis. Egis mengambil buku itu, lalu membolak-balik tiap halaman. Namun wajahnya tidak kalah datar dari jalan yang baru diaspal. "Sumpah Egis, tumben banget ini anak-anak mading sekolah bikin artikel yang so sweet kayak gini. Gue baca aja sampe merem melek. Dan ini HARUS-LO-PRAKTEKKIN," Sekar sibuk promosi bak orasi menuntu...

Ternyata Bahagia Itu....

"Bahagia itu Sederhana", wacana yang sering banget gue lihat di timeline. Pada awalnya, gue setuju-setuju aja dengan kalimat itu. Karena emang kalo gue rasa, banyak banget hal simpel yang bisa bikin gue bahagia tiap saat. Tapi, setelah apa yang gue alami seminggu ini, I really learn a lot about it..about the happiness Bahagia itu sederhana, karena dasar rasa bahagia adalah cinta.. Sepupu gue baru aja menikah. Mas Rully dan Mbak Febri. They've been in relationship since 7 years ago and finally it ends in front of altair, which it means, a marriage :D Bahagia yang mereka rasa, bukan diukur dari semeriah apa pesta pernikahan, bukan karena sebagus apa pakaian yg mereka kenakan, tapi karena mereka,akhirnya bisa saling mengucap janji, untuk sehidup-semati, setia, sampai maut yang memisahkan. Mereka bahagia,karena akhirnya bisa jadi satu untuk selamanya...sederhana kan? Bahagia itu, kalau teman-teman kita sayang sama kita. Betapa carenya mereka sama kita, mau menjaga perasaa...

SCIFI!

Tempat bermukim untuk setahun ke depan.. Kelasnya agak suram, tapi kami berhasil membawa semangat ke dalamnya.. Tawa canda, mungkin tangis, ramainya pes masal, makan bekal bersama... Pelan-pelan terangkai menjadi satu untaian cerita yang akan menjadi kenangan untuk selamanya.. Persahabatan kami, persaudaraan kami, bukanlah fiksi...bukan utopia belaka.. Karena kami ada...kalau tak percaya, tengoklah kelas sebelah kantin yang terkenal ramai saat fisika dan katanya paling kotor itu.. Mau apapun julukan yang diberikan, kami hanya tertawa..Dan berusaha fokus..dengan apa yang akan kami hadapi di tahun mendatang Kami hanyalah tiga puluh dua anak, dengan seorang ibu yang siap menjalani masa depan kami.. Masa depan yang cerah..secerah sinar matahari pagi.. Masa depan yang penuh semangat hingga menyengat seperti sinar matahari di siang bolong.. Inilah kelas terakhir kami di sebuah sekolah, di nusantara Kelas yang goretan memorinya akan lebih dalam Cause we are Scifiers.. We are not ...