Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Hujan

Sore dan hujan Kelabu dan basah Manakala dentuman gawang menohok anak-anak laki-laki Dengan jersey biru.. Emosi, lelah, keringat Tercurah ke lapangan bisu namun bergolak Kami tidak mengerti mereka Tapi tahu,sesal dan berat rasanya Dan aku hanya berdiri di tepi, berdoa Agar mereka pulih dari sakit hati Sore dan hujan Warna biru tertutup kelabu Semua basah, lagi dingin Tapi aku tidak Aku berlindung di bawah semangat mereka Kami kalah.. Tapi menang nanti Kami sayang kami, Kami sayang kelas ini Tumpahkan saja semua ke lapangan bisu Biar menguap, menunggu sinar surya Agar tak ada beban lagi Aku susah mengerti, Aku tidak mengerti, Tapi aku sayang mereka semua Itu saja yang aku tahu.. Sore dan hujan.. Hanya doa yang tertiup angin dari tepi Agar senyum merekah lagi Agar semangat membara lagi Gue nggak bisa merasakan, betapa kecewanya mereka yang udah turun langsung ke lapangan. Tapi percaya, dan selalu berdoa, semua ada hikmahnya, semua ada jalannya. Gue sayang te...

Hitam Putih

Hal yang saya pelajari saat ini ialah, di dunia ini, yang namanya manusia itu tidak selalu putih, dan tidak selalu hitam. Dan sebagai manusia, kita adalah hakim terburuk bagi sesama kita. Kenapa? Karena terkadang, bahkan sering, kita tidak bisa menilai, apakah mereka hitam? atau mereka putih? Apa yang kita kira hitam, terkadang kenyataannya mereka putih, Dan sebaliknya... Depok, 26 Juni 2012

Cinta

Cinta itu sederhana Sama seperti Bahagia Cinta itu cuma berdua yang merasa Buat apa orang lain campur tangan Cinta itu cuma berdua yang merasa Kalau lebih dari dua, bukan cinta namanya Tapi mendua Biar dia yang pergi..tertiup angin darat menuju lautan bebas Biar dia yang pergi..tapi cinta jangan Biar saja memori menggelayut mesra di butiran pasir, bekas jejak kakinya Biar saja.. Terpikir sesaat sebelum tidur dan mau tryout. Sekian :)

Jana dan Surya

"Mer, menurut lo gue seaneh apa?" Jana bertanya pada Merlin, sobatnya. Merlin yang sedang sibuk merapikan kamarnya, hanya menghela napas, lalu tersenyum geli. "Kalau aneh, mah...IYA ANEH BANGET, hahahaha," Merlin menekankan ketiga kata itu, terkekeh mendengar pertanyaan spontan Jana. "Yah, terus gimana dong?" Jana memelas, baik nada suara sampai raut wajah. Merlin lagi-lagi terkekeh, tapi yang ini lebih frontal lagi. "Ya, berarti lo emang terlahir seperti itu. Lo emang aneh, beda dari cewek kebanyakan. Dan lo beruntung gue jadi sobat lo. Karena menurut penelitian, dari milyaran manusia di muka bumi, cuma beberapa puluh yang bisa mengerti dan paham betul sama tabiat orang aneh," Merlin berlagak serius, tapi tawanya pelan dan pasti. Jana cuma tertawa, lalu mengarahkan matanya ke jendela yang terbuka lebar. Sinar matahari menyeruak ke dalam kamar Mer yang super rapi itu. Dan matanya pun mulai menelusuri jejak spektrum yang samar-samar dilihatny...