Skip to main content

Refleksi

Refleksi..
Ketika banyak orang memilih pijat refleksi buat nenangin dirinya, gue mencari cara yang lebih simpel dan murah untuk merefleksikan diri gue sendiri haha. Alhasil, mungkin dengan menulis secara spontan -uhuuy!- -if you know what I mean- atau menulis buku harian digital aka blog yang sepi ini, gue bisa refleksi sendiri. Selain itu, gue pernah baca suatu artikel di web ternama, kalau ada research di Inggris atau di mana gitu, untuk para wanita. Ternyata dengan kebiasaan menulis hal-hal yang positif bisa menurunkan berat badan. Oh yeah, markibu! mari-kita-buktikan LOL!

Balik ke topik. Ya, refleksi. Ini sekarang gue lagi nulis di tempat pijat refleksi, nemenin Ibu gue yang lagi refleksi. Mustinya gue juga. Cuma sialnya hari ini hari kerja, terapisnya cuma dikit yang masuk. Yaudah buat Ibu gue aja deh. Lagian kasian terapisnya kalau mijet gue. Berasa mijet anak gajah.

Nah, ada apa gerangan gue ngeblog di siang bolong? Ini lebih buat killing time wae sih. Abis gimana lagi. Gue udah capek main Temple Run 2 abis itu ke Temple Run 1. Kalah mulu. Yang dikejar kan mas-masnya, eh malah gue yang ngos-ngosan. Mana tangan berkeringat akibat kelenjar keringat berlebih di permukaan tangan hiyey!

Oh ya, tadi gue mau bahas apa sih? Cuma refleksi doang kan? Nah ini gue lagi refleksi. Gue membocorkan apa yang ada di otak gue. Gue tahu susunan otak gue complicated. Tapi gue rasa, memori dan perasaan yang gue simpen di sini *nunjuk ke ubun-ubun* terasa lebih awut-awutan. Mungkin ini PMS, atau mungkin gue... lagi labil. Ya maklumlah, gue selalu merasa .. nggak dewasa. Di saat temen-temen gue yang lain bisa memaintain diri masing-masing, gue gini-gini aja. Gue terlalu dibatasi oleh rasa takut, nggak yakin, self esteem, etc. Kasian ya..

Sejujurnya, tiap hari gue mencari, apa sih namanya kebahagiaan. Gue mikir, apa yang gue rasain akhir-akhir ini apa bener bahagia? Apa gue kurang bersyukur?

Padahal tiap hari gue liat pengemis minta-minta di jalanan, liat pak sampah keliling rumah dari pagi sampe siang, tiap hari! Buat makan anak istri..
Liat abang-abang yang jualan ini itu, api dagangannya nggak laku.

Tapi mereka masih bisa..ketawa..dan tetap bekerja.
Padahal, anak istrinya belum tentu dibawa ke kota. Ada yang masih di kampung, nggak homesick apa?

Lah gue..gue anak kost, tempat tidur enak, duit tinggal ambil di atm, makan tinggal beli, kuliah tinggal kuliah, buku tinggal beli, mau main tinggal nebeng..

Dan di saat kayak gini, di saat gue nulis semua ini, gue baru sadar.

Hidup gue enak..

Gue berkecukupan sampe obesitas,
Gue bisa belajar sampe jenjang universitas dimana orang lain butuh pengorbanan yang berjuta kali lipat,
Gue dapet fasilitas yang cukup di saat orang lain berkekurangan..
Gue ada Ibu yang luar biasa hebat dan Kakak yang baik dan Ayah yang ngejagain dari atas sana..

Gue masih butuh apa lagi sama Tuhan?
Bete karena harus kuliah jauh dari rumah?
Bete karena hal-hal sepele?

Mungkin...

Bersyukur adalah jawabannya. Dengan bersyukur, berdoa,

Gue akan bahagia.

Salah seorang teman di FB pernah nulis, kebahagiaan itu ada di hati dan selalu ada asal dibiarkan tetap menyala.

Dan gue, akan belajar untuk terus menyalakannya.

Sekian refleksi gue hari ini.

-S

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...