Skip to main content

Apa ya?

Ya, sesuai judul posting kali ini. Apa ya? Haha. Random sekali saudara-saudara. Tapi saya sebenarnya lagi nggak ada ide mau nulis apa. Soalnya terlalu banyak hal sebenarnya untuk diceritakan tapi sulit untuk dituliskan. Masih mencari waktu yang tepat, untuk merangkai semua episode dalam kata-kata.

Yap, hampir seminggu saya di rumah, bersama orang-orang yang sangat saya cintai. Senang sih, tapi kadang, sepi juga. Soalnya kan, rutinitas kuliah yang padat dibandingin sama liburan babi-babian begini (ya, saya nyebutnya babi soalnya makan tidur tok kayak babi) sangat jauh berbeda. Dan namanya juga manusia, sekali liburan, maunya liburan terus, seolah hari esok bakal selalu ada haha.

Wise people said, live your life like tomorrow never comes. Enggak cuma kiamat loh. Bisa aja hidup kita tercabut kapanpun yang Tuhan mau. Jadi diharapkan setiap harinya kita melakukan sesuatu yang berguna, walau cuma setitik pun, juga nggak apa. Yang penting, hiduplah seolah besok kita nggak ada, atau besok bumi yang sudah nggak bernyawa lagi.

Tapi susah nggak sih bro? Kalau menurut saya, susah. Kenapa? Soalnya ada hari di mana, kita mau melakukan hal bodoh, ada hari di mana kita mau rajin, ada hari di mana kita memang nggak mau melakukan apa-apa. Yah, karena kita atau tepatnya saya, selalu menganggap hari esok itu pasti selalu ada.

Yah, setelah nulis ini, saya langsung kepikiran, bener juga kata-kata orang bijak itu. Hidup memang cuma sekali, itu pasti. Tapi kalau hidup sisa sehari? It can be true, or not. We can live in a long time, or we can go forever in our sleep. Semua perkara hidup dan mati, semuanya terselubung.

Dan hal itu ngegerakin hati saya, buat melakukan satu hal, apapun, asalkan dilakukan..
seolah besok, nggak akan ada lagi. seolah besok, lenyap tanpa jejak..

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...