Skip to main content

The Abstraction of Heaven, Happy Father Day!

Pertama, saya akan coba mengawali posting ini dengan sebuah puisi

Surga

Surga adalah obsesi
Obsesi dari insani
Melalui kematiannya sendiri

Surga berwarna putih
Kata mereka yang pernah mati, lalu hidup lagi

Surga adalah kedamaian
Kata mereka yang pernah merasakannya

Surga adalah tujuan,
Tujuan akhir dari sesuatu yang kita sebut kehidupan

Aku tak pernah bisa menjawab surga itu apa
Bagiku surga adalah luas

Surga adalah cinta
Surga adalah tawa
Surga adalah bahagia
Surga adalah..... silahkan kau lanjutkan sendiri

Surga, adalah sederhana
Sederhana dalam memaknai
Jutaan kisah dalam hidup
Baik terang maupun redup

Surgamu mungkin berbeda dari surgaku
Tapi di manapun surgamu itu
Kudoakan, agar kau, aku, kita semua

Berada dalam surga kita masing-masing,
Sekarang maupun nanti..

(Semarang, 21 Juni 2015. 11.50 pm. Ditulis menjelang mengerjakan laporan)

Surga itu apa sih sebenarnya? Surga adalah tempat yang kita tuju setelah kematian, katanya. Banyak dari mereka yang telah mati suri, membawa cerita dan abstrak dari suatu surga, tak jarang pula neraka.
Surga adalah tujuan, surga adalah harapan. Wajar, namanya manusia, mau hidup sekarang atau sesudah meninggal, pasti ingin hidup enak. Ya, itu surga.

Bagaimana kita mau masuk ke surga? berdoa, berbuat baik, tidak iri dan lainnya. Jawaban simpel, ketika masih SD dan di dalam pelajaran agama.

Ketika orang-orang yang saya sayangi satu-persatu meninggalkan saya. Oma, Bude, Pakde, dan Ayah saya sendiri, saya mendoakan agar mereka masuk surga. Agar, mereka masih bisa merasakan kehidupan yang lebih enak daripada yang disini.

Abstraksi surga, yang terindah, saya dapatkan ketika membaca buku "Five People You Meet In Heaven" karya Mitch Albom. Buku itu, dari awalnya saya males-malesan baca, sampai jadi buku yang menurut saya -entah kenapa- lebih dari bagus. Kepergian ayah saya menjadikan kenangan tersendiri bagi saya, yang kadang, sulit diungkapkan. Sedih? pasti. Senang? senang karena beliau sudah tidak perlu sakit-sakitan seperti sekarang.

Kembali ke buku, entah kenapa, Mitch Albom membuat buku-buku yang berkaitan dengan surga, dunia orang yang sudah meninggal. Dan buku "Five People You Meet In Heaven' membuka paradigma yang baru.

Membuat saya percaya, surga begitu nyata, bahkan melalui kehidupan kita sendiri, melalui pengalaman yang indah ataupun yang redup. Yang senang atau sedih, asal kita selalu punya celah untuk bersyukur sama Tuhan tentang setiap episode dalam hidup kita.

Buku itu, membuat saya percaya..
Surga adalah bentuk cinta Tuhan buat kita, manusia. Melalui surga, manusia boleh merasakan lagi nikmatnya dekat sama Tuhan, boleh merasakan damainya, menjadi jiwa yang kembali pada Tuhan.

Buku itu, membuat saya punya ikatan tersendiri, atas setiap episode yang saya lalui bersama Ayah saya tercinta.
Dan Tuhan, pasti mencintai Ayah saya juga, dan saya tahu, kalau Ayah, Papoku tercinta pasti sudah diperkenalkan tentang surga.

Selamat Hari Ayah Sedunia,
Selamat berangan tentang surga..

Terima kasih, Tuhan :)

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...