ALERT!
Di bawah ini, merupakan tulisan yang mungkin akan dianggap norak atau menyebalkan. Bisa juga dianggap hiperbola. Tapi, sama layaknya dengan musik, style, ilmu pasti, dan lainnya, GALAU adalah suatu hal yang universal.
Galau, sudah dirasakan sejak dulu kala. Dipopulerkan baru sekarang-sekarang saja.
Three, two, one, here we go!
Kata orang, jodoh di tangan Tuhan
Kataku, jodoh masih belum tahu di mana. Kalau masih disimpan Tuhan aku bersyukur, kalau belum dilahirkan, amit-amit. Hahaha. Tapi, entah dia ada di mana, yang pasti ada sepucuk tulisan di blog yang kelak, biar dia baca.
Aku bersyukur, mungkin aku sudah ketemu kamu, atau melihat kamu di tempat lain
Mungkin aku notice, mungkin enggak. Mungkin, kamu melakukan hal yang sama. Terlalu banyak kemungkinan di antara kita, dan mari kita mulai gali kepastian.
Aku pasti akan sangat senang. Kalau di sore yang senyap, kita berdua bisa saling tertawa, aku mendengar tawamu, dan kamu mendengar tawaku.
Tawa kita pasti indah, walaupun ngakak tidak karuan.
Aku pasti akan sangat bahagia. Kalau kelak aku bisa masak, aku masakin kamu, atau kita masak bareng. Mulai dari bikin agar-agar sampai nanti bikin tumis-tumisan. Apapun, asalkan dilakukan bersama.
Aku pasti akan sangat kesal, kalau kamu asik dengan duniamu sendiri. Tapi nggak papa, aku paham. Karena setiap orang butuh waktu untuk dirinya sendiri.
Aku pasti akan sangat sedih. Bukan di saat aku sedih kamu sedih. Itu terlalu cinta monyet. Aku sedih, saat mungkin aku tidak bisa mengerti maksudmu, dan aku sulit memposisikan diri, harus sedewasa apa aku ini, dan harus berubah seperti apa. Dan aku sedih, kalau senjata untuk membuatmu tertawa sudah habis semua, dan membiarkan kamu terpuruk seolah sendirian. Aku bilang seolah, ya. Karena kamu nggak akan sendirian. Kan ada aku.
Kelak, kita akan main gitar bersama, cerita tanpa henti. Di satu hari aku akan ngomong banyak dan kamu jadi pendengar. Di hari lain, aku akan mendengarkan celotehanmu mulai A sampai Z.
Kelak kamu akan membaca tulisan ini, dan aku jamin kamu akan tertawa. Aku pun juga akan ketawa lebar di sampingmu. Ternyata seorang stella bisa segalau dan sereceh, dan se-cheesy ini. Iya, aku bisa. Dan aku dengan beraninya menulis di sini.
Tapi, kembali ke paragraf pertama tadi. Aku bersyukur. Aku sudah ketemu kamu.
- s
(ditulis, sedang galau malam senin di kos Bu Wied, Batang. siap-siap belajar osce bedah dan menggarap semua tulisan tangan. HUFT)
Di bawah ini, merupakan tulisan yang mungkin akan dianggap norak atau menyebalkan. Bisa juga dianggap hiperbola. Tapi, sama layaknya dengan musik, style, ilmu pasti, dan lainnya, GALAU adalah suatu hal yang universal.
Galau, sudah dirasakan sejak dulu kala. Dipopulerkan baru sekarang-sekarang saja.
Three, two, one, here we go!
Kata orang, jodoh di tangan Tuhan
Kataku, jodoh masih belum tahu di mana. Kalau masih disimpan Tuhan aku bersyukur, kalau belum dilahirkan, amit-amit. Hahaha. Tapi, entah dia ada di mana, yang pasti ada sepucuk tulisan di blog yang kelak, biar dia baca.
Aku bersyukur, mungkin aku sudah ketemu kamu, atau melihat kamu di tempat lain
Mungkin aku notice, mungkin enggak. Mungkin, kamu melakukan hal yang sama. Terlalu banyak kemungkinan di antara kita, dan mari kita mulai gali kepastian.
Aku pasti akan sangat senang. Kalau di sore yang senyap, kita berdua bisa saling tertawa, aku mendengar tawamu, dan kamu mendengar tawaku.
Tawa kita pasti indah, walaupun ngakak tidak karuan.
Aku pasti akan sangat bahagia. Kalau kelak aku bisa masak, aku masakin kamu, atau kita masak bareng. Mulai dari bikin agar-agar sampai nanti bikin tumis-tumisan. Apapun, asalkan dilakukan bersama.
Aku pasti akan sangat kesal, kalau kamu asik dengan duniamu sendiri. Tapi nggak papa, aku paham. Karena setiap orang butuh waktu untuk dirinya sendiri.
Aku pasti akan sangat sedih. Bukan di saat aku sedih kamu sedih. Itu terlalu cinta monyet. Aku sedih, saat mungkin aku tidak bisa mengerti maksudmu, dan aku sulit memposisikan diri, harus sedewasa apa aku ini, dan harus berubah seperti apa. Dan aku sedih, kalau senjata untuk membuatmu tertawa sudah habis semua, dan membiarkan kamu terpuruk seolah sendirian. Aku bilang seolah, ya. Karena kamu nggak akan sendirian. Kan ada aku.
Kelak, kita akan main gitar bersama, cerita tanpa henti. Di satu hari aku akan ngomong banyak dan kamu jadi pendengar. Di hari lain, aku akan mendengarkan celotehanmu mulai A sampai Z.
Kelak kamu akan membaca tulisan ini, dan aku jamin kamu akan tertawa. Aku pun juga akan ketawa lebar di sampingmu. Ternyata seorang stella bisa segalau dan sereceh, dan se-cheesy ini. Iya, aku bisa. Dan aku dengan beraninya menulis di sini.
Tapi, kembali ke paragraf pertama tadi. Aku bersyukur. Aku sudah ketemu kamu.
- s
(ditulis, sedang galau malam senin di kos Bu Wied, Batang. siap-siap belajar osce bedah dan menggarap semua tulisan tangan. HUFT)
Comments
Post a Comment