Skip to main content

Mahasiswi Kedokteran

Kayaknya seru ya, habis pada rame antara anak FK-FT di timeline.

Ya, antara FK dan FT memang sesuatu, sejak dari dulu. Apalagi kalau ingat kisah cinta Pak Habibie, yang anak teknik sejati beristrikan seorang dokter.

Jadi, saya iseng sih menulis ini. Bukan klarifikasi, karena saya nggak peduli apa yang dikata orang tentang kami, mahasiswa/i kedokteran, karena jujur kami sudah kewalahan dengan.....kehidupan kami sendiri. Ada jaga malam saat koas nanti, dan tugas praktikum saat S1, sama kayak anak kuliah lainnya.

Pertama, sebelum menyelesaikan postingan ini, marilah kita bersyukur karena boleh mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Karena banyak di antara saudara/i kita yang pengen kuliah, tapi nggak kesampaian. Jadi, mari syukuri, dan pertanggungjawabkan gelar kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi (tumben banget nasionalisme gue tinggi)

Nah, back to topic. Jadi kemarin kayaknya seru banget nih (seru aja mungkin untuk sebagian orang), terkait suatu pesan di suatu official account line, tentang mahasiswi FK tuh gini, bla bla bla, mulai dari susah makan di warteg sampai harus cari sugar daddy segala (wadooh haha). Bahkan, ada pesan balik dari mahasiswi FKnya sendiri yang mengklarifikasi, bahwa kami tidak seperti itu.

Well, iya sih. Sejujurnya nih, setelah 3.5 tahun menjalani masa S1 kedokteran, saya nggak merasakan perbedaan yang mencolok sebenernya. Ya sama aja gitu lho.

Kenapa sama aja?
Karena, kami semua bukan 100% mahasiswa-mahasiswi kaya raya, yang dengan bebasnya menghambur uang di dunia kuliah ini. Haha. Banyak dari kami yang memang hidup sederhana. Mobil aja, saya nggak punya. Jadi motor pilihannya. Kalau nggak ada motor? pesen ojol kan bisa. Intinya, kami bukan sosok eksklusif kok

Makan, ya makan seadanya. Makanan sehat kami tetep usahain, karena kami juga mempelajari efek makanan ke tubuh kami bukan hanya sebagai energi, tapi untuk metabolisme dan sebagainya. Tapi, di warteg juga masih ada sayur, masih bisa beli pecel dan gado-gado, bahkan temen-temen saya ada yang rela masak sendiri. Biar hemat dan sehat katanya. Salute!

Jadi mahasiswi FK, kami kadang dandan, rapih, harus pakai rok. Why?
Biar jadi suatu kebiasaan, biar enak dilihat oleh pasiennya, oleh civitas hospitalia tempat kami bekerja besok. Bukan karena untuk nampang, nyari sugar daddy dan hidup enak. Nggak kok. Kita disini, bersaing dan berkompetisi supaya kelak jika ada rejeki dan kesempatan, bisa sekolah lagi. S2 atau Spesialis, atau mengabdi, atau jadi akademisi. Sama saja toh, dengan mahasiswi fakultas lainnya?

Kami...lebih nerd? Ya, mungkin. Karena prinsip belajar sepanjang hayat sudah ditanamkan dalam diri kami, semenjak hari pertama masuk kuliah dan terus berlanjut dari sekarang.
Wah, terus semuanya pinter dong? jenius? suka belajar?

Nggak, saya lebih suka baca novel, nonton drakor "Jealousy Incarnate", main gitar, dan tentunya jalan sama temen-temen. Tapi, ya saya usahain tetep belajar.

"Karena ilmunya bukan buat kamu lulus, dek. Tapi untuk pasienmu. Kamu tega kalau seandainya ilmu yang kamu terapkan sampai salah?" kata salah seorang konsulen. That's why, we try, as possible as we can to keep studying. But not all of us become those who always nerd and way too complicated.

Yea intinya, mau cewek kedokteran, cewek teknik, cewek perikanan, cewek MIPA, semuanya sama kerennya. Sama-sama dengan gayanya sendiri, kebiasaannya sendiri, jadi wanita yang nggak cuma mentingin beauty, but also our brain and behavior too...

Udahan dulu kali ya, ya jadi segitu aja gambaran mahasiswi kedokteran. Intinya, kami nggak se-easy yang kalian pikirkan, dan nggak seeksklusif itu juga. Sama-sama perempuan, mengejar cita-cita, dan..berusaha jadi yang terbaik dengan cara kami masing-masing.

Adios!
(salam, dari koas yang mau kompre)

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...