Minggu lalu, saya terkena musibah. Ya, mau menyebut sial, musibah, rasanya berat. Mungkin baiknya, sedang tidak beruntung. Gitar satu-satunya, gitar kesayangan saya, si Sameer, hilang dibawa orang.   Saya tidak akan menceritakan kronologi hilangnya kecuali bagi teman-teman, atau saudara yang berniat membantu mencari. Karena menuliskan semua itu cuma akan membuat saya makin sedih, drop , dan kembali ke fase blaming myself  lagi. Lagi .   Terlalu banyak kenangan, sampai saya merasa gitar itu hidup. Gitar itu dulu saya mainkan sejak di Depok. Dengan lagu pertama yang saya mainkan adalah " When You Say Nothing At All" yang kuncinya G D C doang. Sesenang itu ketika seseorang yang nggak bisa apa-apa bisa menghasilkan suatu melodi dari gitar yang diidamkan sejak lama. Walaupun dulu ayah saya sempat protes, "Ngapain beli gitar yang senarnya kayak gini? Akustik gini kan sakit jari kamu. Nggak bakalan bisa bagus dalam waktu lama," kata ayah saya. Lalu beliau ambil gitar saya ...
halaman seorang stella. mudah ditemukan di keramaian dengan badan besar, kacamata, dan rambut keritingnya. having this page since 2010, and too many stories to tell. better read them by yourself. but first of all, thanks for whoever you are that inspire me so much. you, yes you!