Skip to main content

HOLIDAY BUDDIES : First Abroad Trip (Part 1 : Let’s Prepare This and That!)




Halo, semuanya!
Seperti janji yang sudah-sudah, saya akan menceritakan kisah perjalanan saya pertama kali ke luar negeri bersama sobat-sobat. Trip kali ini memakan waktu 11-12 hari. Kenapa lama? Karena kebetulan kita main ke 2 negara. Apakah low budget? Simpan sejenak kalkulatormu, kalau kami bisa, kenapa kalian enggak? Semua bisa karena menabung dan usaha. Jadi, kita bicarakan biaya nanti.

Akan lebih sistematis kalau seandainya kita membahas satu-persatu mulai dari persiapan.

THINGS YOU HAVE TO DO!

1. Tentukan Destinasi
Penting banget karena ini adalah inti dari segalanya. Kamu mau kemana? Karena ini adalah liburan pertama kami, jadi kami memutuskan untuk ke negara lain yang tidak butuh visa namun harganya juga bersahabat. Pilihan jatuh ke Thailand dan Malaysia. Kami mencoret Singapura karena masalah waktu dan biaya. Kurs Dolar Singapura kurang bersahabat, bung! Selain itu, perjalanan bisa sampai 15-16 hari mungkin, kurang efektif bagi kami.

2.  Persiapkan Administrasi
Paspor ya teman-teman. Tanpa paspor, nggak akan berangkat pastinya. Setelah memiliki paspor, tentunya identitas lainnya seperti KTP, SIM, KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) sebenarnya tidak perlu dibawa-bawa disana. Tapi, prepare yourself aja sih. Kalau bisa jadikan semua file paspor dan identitas lainnya sebagai softcopy di HP atau gadget lainnya. Terutama paspor! Kalau mau lebih aman lagi, buat fotokopian juga nggak apa-apa. Dan jangan lupa form kedatangan dan lain--lain. Kalian pasti paham nanti.

3.  Itinerary Form - Akomodasi - Transportasi - UANG!
Apa itu itinerary? Kasarannya ini merupakan rundown kita selama bepergian. Kalian nggak perlu buat itinerary kalau bepergian dengan tour karena semua ada paketan dan mereka yang mengatur semuanya. Kalau bepergian sendirian, kita yang ngatur mau kemana supaya waktunya tidak terbuang cuma-cuma.




If you want to download our itinerary, please be our guest then :)

Untuk akomodasi dan transportasi kami memesannya lewat traveloka dan dari jasa tiket lainnya seperti Pegi-pegi. Waktu itu, kami memesan transportasi dulu tentunya karena harganya yang bersaing dan berfluktuasi tiap jamnya. Untuk memesan waktu itu kami sampai menginap di Rumah Dimas dan memantau harga tiket jam 1-4 pagi. Jadi memang jam segitu lagi murah-murahnya. Untuk harga tiket JKT - BKK (Don Mueang Airport) harga tiket sekitar 1,1 jutaan dan dari KL - JKT harga tiket 650an. Jadi kasarannya untuk PP adalah 1,7 jutaan.

Tapi, kami juga memesan tiket kereta api Bangkok - Malaysia. Nah itu juga kami pesan online karena takut kehabisan. Dan bayarnya juga dari sini supaya tidak terkena biaya macam-macam.

Akomodasi sih sebenarnya tidak terlalu memberatkan karena harganya nggak sejahat harga tiket. Dalam artian lebih stabil, tapi ketersediaannya yang bikin agak takut karena bisa saja sudah direserevasi sama orang lain. Oh ya, untuk menginap ini list menginap kami :
·         Nighty 9 Hostel BKK
Address : 6 Sukhumvit 99, Bangchak, Prakanong, Bang Chak, Bang Na, Bangkok, Thailand, 10260
Telp : +66992872700
Price : ±Rp 232.000-,/night
Review : Sebenernya untuk kelas hostel, ini lumayan sih. Bersih sudah pasti, walaupun kamar mandi share, tapi bejo-nya kami adalah di lantai itu cuma kami yang nempatin. Tapi, yang cukup merepotkan adalah si Mas Bua (kenapa Bua? Kami ceritakan juga nanti. Masih panjang nih!) nggak bisa bahasa Inggris. Kebayang semua-mua pakai bahasa tarzan sama memanfaatkan google translate. Terus yang disedihin juga, lokasinya jauh dari pusat kota. Saran sih, kalau mau nginep di daerah Mo Chit aja untuk menghemat uang transportasi. Tempat kami menginap sebenarnya hanya berjarak 100-200 meter dari Bang Chak BTS Station. Tapi, dari pusat kota (Mo Chit BTS Station) ke Bang Chak memakan biaya 56 Baht perorang. Untuk sendirian, itu nggak masalah. Tapi karena berempat, kami mengandalkan GRAB. Untungnya, dari sekian kali kami mesen Grab, cuma 1 yang bermasalah karena mas grabnya nyasar. Yang lain aman kok. Jadi Grab di Thailand (Pattaya, Chiang Mai juga ada) terbilang cukup bisa diandalkan.
 
(Dimas di bed bawah)

 
(Alem, bed atas)

·         Roof and Room Hostel
Address : 248/28 Sahasriphum place - Soi SAMSUNG, Maneenopparat Rd., T.Sriphum, A.Muang, Si Phum, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai, Thailand, 50200
Phone : +66637969888
Price : ±Rp 296.000-,/night (sekarang di webnya Rp.340.000-, sepertinya termahalnya segini)
Review :
Sumpah ini sih hostel terbaik yang kami tempatin, haha. Tempatnya bersih banget, resepsionisnya asik masih muda gitu (sebenernya ini bisnis antar teman dan keluarga kayaknya, jadi mereka asik, professional, dan syukurlah bisa Bahasa Inggris dengan sangat baik), dan sangat dekat kemanapun. Cuma berjarak 2km dari Chang Phuak Gate, semacam dinding batu bata dari Kerajaan Lanna di Chiang Mai yang jadi patokan. Bersih banget, kamar mandinya bagus, pokoknya rasanya malah sedih cuma semalam disini.

(copyrights : tripadvisor. btw, ini emang kamar kita beneran)

jadi ini bagian depannya, bisa buat social room juga ketemu tamu lain. Alem kenalan sama seorang bule inggris)

(copyrights : https://dimg04.c-ctrip.com/images/200e0f0000007k0pe0D0A_R_800_525_R5_D.jpg) ini depannya. Jadi sepatu ditaruh di depan, dan kita masuk ada security codenya gitu. Tenang aja,  sepatunya nggak bakal hilang. Emang disini (-_-).



(kondisi realnya hahaha)

·         Vue Residence
Address : 102, Jalan Pahang, 53300 Kuala Lumpur, Malaysia
Price : Rp 1.068.000 / buat 4 hari 3 malam
Review :
Kalau ini, juga terbaik tapi bukan hostel tapi apartemen. Ini adalah tempat menginap kami di Malaysia. Kami memesan apartemen ini lewat Air BNB. Tempatnya paling mewah dibanding semuanya. Kompor, mesin cuci, dll tersedia semuanya. Aksesnya juga lumayan mudah. Kita bisa pakai Red Line  atau Blue Line dari Bus GO KL yang Free tentunya, lalu turun di Grand Season Hotel, jalan 2 menit lalu sampai.
Ini foto-fotonya nggak ada, lupa! hahaha. Pokoknya ada di instagram stories sudah kuarchive, monggo cek disana ya!

 4. Apa Aja yang Harus Dibawa?

Kalau ini sesuai dengan masing-masing selayaknya bepergian. Untuk kali ini, nggak ada barang penting yang harus dibawa sih. Cuma salahnya adalah kami membayangkan dan menyusun segalanya seperti backpackeran, tapi kami malah koperan. Jadi agak semi-backpacker. Padahal kalau semuanya pakai backpacker, tentunya akan nyaman banget. Paling jangan lupa sunblock (walaupun pas terakhir kami foto, kelihatan banget hitamnya sukses!) dan obat=obat. Itu sih paling yang penting. Kami juga nggak bawa laptop. Sumpah, jangan ngide bawa laptop. Berat dan yang pasti kalau cuma mindahin memori dll, cukup bawa memory card tambahan atau oper ke handphone. Kayak yang kami lakukan. Paling, jangan lupa bawa charger, power bank, dan chargernya kamera. Untuk baju, karena ini 11 hari, sebenernya bawa sedikit aja dan belanja di sana hehe. Tapi karena saya niat, jadinya bawa 10 pasang dan nggak kepake semua kok.



OKE, sekian dulu. Inget, ini baru part 1. Perjalanan lainnya belum kami ceritakan, so enjoy readings, dear readers. Semoga yang membaca bisa mendapat rejeki lebih untuk keliling dunia.
Shoutout : AMIN!

Mind to ask?
please comment below, thanks.



Comments

  1. Sukses Stel cocok jadi Travel blogger ! Ceritanya juga seru!! Mau dong pan kapan join jalan jalan asyiknya hehee ����

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...