Sendu, rintik, basah Apalah beda dengan air mata? Ketika hujan turun perlahan, Seolah langit terisak Tergerus harapan, bak debu terinjak Awan menutupi, henti sejenak Matahari mengintip di sela Seolah berpura tawa Hangat hitungan detik, tak lama dingin menggelitik Payung dilupakan, benteng hati diruntuhkan Kala hujan, pikiran berkelana Menunggu kapan awan tiba Memberi nyaman walau belaka Sampai kapan hujan? Sampai kapan dingin? Sampai kapan tersembunyi dalam pikiran? Sampai kapan, menunggu cemara selebat beringin? Sampai kapan, menunggu? (Ditulis di suatu Kamis Sore Langit Kelabu, saat menunggu hujan reda, duduk di bangku stasiun. Ditemani segelintir orang yang sama-sama takut kehujanan)
halaman seorang stella. mudah ditemukan di keramaian dengan badan besar, kacamata, dan rambut keritingnya. having this page since 2010, and too many stories to tell. better read them by yourself. but first of all, thanks for whoever you are that inspire me so much. you, yes you!