Skip to main content

Intermezzo #17 : Teruntuk Diriku yang Malas

Teruntuk diriku yang malas,

Kamu kenapa? Apa yang membuatmu hilang arah?

Apa yang membuatmu dulu sebegitu cintanya pada ilmu?

Namun motivasi seolah gugur satu per satu?


Apakah kamu bosan?

Dengan jalan hidup yang kau pilih?

Atau kau menyesal? Menghadapi kenyataan yang tidak sesuai diktemu sendiri..


Teruntuk diriku yang malas,

Apakah kau terluka? Apakah kau ingin menangis setiap malam?

Apakah, kau kesepian dan tidak ada yang bisa kau ajak bicara?


Teruntuk diriku yang malas,

Menangislah bila perlu setiap malam,

Agar ringan dirimu di siang hari


Biarlah mata mereka melihat dirimu tertawa,

Walau ketika hari gelap, batinmu menjadi senyap

Biarlah penuh selimut dengan seka air mata,

Agar gundah hilang berganti tidur lelap


Seorang temanmu pernah berkata,

"menangislah kepada Tuhanmu..

bawalah sedih dalam doa, karena kadang bukan jawaban yang kau damba..

kadangkala hanya tempat untuk bersandar, 

hanya untuk menarik napas sejenak,

mengingat lagi bahwa kita hanyalah debu yang Tuhan ciptakan dan cintai.."


Teruntuk diriku yang malas, biarkanlah sekali dirimu bangkit..

Angkat kepalamu, jalanlah perlahan

Kelak, kita bersama mencapai titik nadir

Yang kita tidak pernah tahu dan tak pernah terpikir

Kelak jadi apa, akan jadi apa


Teruntuk diriku yang malas,

Ingatlah, bahwa dirimu masih ada

Masih mencintai jiwa di dalamnya

Masih tersenyum di balik hujan yang turun derasnya

Comments

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...