Skip to main content

Kata Keramat : Pacar

Maaf menggalau malam-malam.
Gue nggak tau siapa yang baca blog gue, palingan juga nggak ada. Jadi blog ini gue jadiin tong sampah dari segala pelik kehidupan yang ada. *Astaga stel -_-*

Liat judul yang di atas? Aduh, gue udah nggak ada ide buat mikirin judul yang lebih bagus. Lanjut saja ya. Sebenernya, pacaran itu udah lupa gue rasanya. Apalagi itu jaman kuda banget, masih SMP. Masih labil, masih anak-anak. Mungkin kalo sekarang SMA, udah beda kali ya?

Dulu gue mikir, punya pacar perasaan nggak penting. Yang penting punya sahabat, punya temen buat bacote-bacote dan lain-lain. Bahkan dulu, guru gue nanya, "siapa yang nanti gede nggak mau nikah?". Dan entah ada siluman kambing lewat, gue nunjuk tangan. WHAAAAAT! Dan temen-temen sekelas gue takjub gitu. Ya iyalah, gue abnormal abis kalo mau single seumur hidup -_-

Makin gue gede, ada waktunya gue merasa, gue butuh "seseorang". Karena gue tau, nggak selamanya gue bisa sendirian. Nggak selamanya temen-temen gue harus jadi tong sampah tempat gue cerita. Eh, bukan berarti "seseorang" ini yang jadi tong sampah loh. Gue butuh orang yang iseng, nemenin gue, ngobrol sama gue, ngelindungin gue, nerima gue apa adanya. Intinya, sayang sama gue.

Temen-temen gue yang cantik banyak yang dapet cowok. Gue juga pengen. Kadang gue pesimis. Kadang gue mikir "Yah, temen gue lebih milih pacarnya" dan sebagainya. Kadang gue ngerasa sendirian, dan nggak tau mau ngapain.

Pacar itu, bukan aksesoris. Bukan cuma status in relationship. Pacar itu orang yang bisa ngertiin kita, nerima apa adanya, saling melengkapi.

Dan sekarang, meskipun gue ga punya cowok, gue tetep bersyukur punya teman-teman cowok yang baik, sobat cewek yang ngertiin gue, intinya temen-temen yang nerima gue apa adanya. Oh ya, dan yang pasti, keluarga gue yang selalu ngertiin gue.

Gue bersyukur sama Tuhan, karena gue masih punya mereka. Dan mungkin, kalau waktunya tiba, gue akan ketemu dengan "seseorang" itu...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Bukan) Tips and Tricks UKMPPD!

Sudah seabad tidak menulis, akhirnya tergerak nulis setelah beberapa saat lalu ada adik-adik yang nanya : "Kak, bentar lagi UKMPPD, huhu" "Kak, lesnya gimana?" "Kak, aku ikut les yang mana ya kak?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah beberapa (dari sekian) pertanyaan yang saya ajukan ke kakak-kakak yang sebelumnya sudah lulus UKMPPD sebelumnya. Jujur, dari sekian banyak hal yang saya takutkan, UKMPPD ini adalah salah satunya. Kalau ditarik beberapa bulan ke belakang, masih nggak nyangka bisa lulus. UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) merupakan ujian akhir yang pastinya harus dilewati setiap mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk dapat lulus dan akhirnya disumpah menjadi seorang dokter. Karena ujian ini betul-betul yang terakhir sebelum memperoleh gelar dokter, makanya perjuangannya gila-gilaan. Tapi, harus segila apa sih? Tulisan ini, seperti judulnya : Bukan Tips and Tricks, maka isinya memang bukan gimana caranya kita lul...

Drama Ngeklik Internsip (Part 2) : END!

I'm dying to get this announcement! Setelah beberapa minggu ini cukup hectic, saya baru kesampaian untuk menuliskan pengalaman ngeklik isip yang dag-dig-dug-dhuar itu. Karena sudah telat updatenya, jadi saya segera ceritakan saja ya, tentang jatuh bangun ngeklik isip. Note : sebetulnya agak hiperbola kalau dibilang drama. Tapi, ini adalah salah satu momen drama dalam hidup saya akhir-akhir ini. jadi, enjoy aja ya. kan kalo judulnya nggak drama, nanti kalian ngga mau baca lagi hahaha lol! Phase 1 : Survey! Sebulan atau dua bulan sebelum ngeklik, saya survey nih ya ke tempat ngeklik. Ngapain sih survey? Dasarnya adalah karena warnet ini jauh banget dari rumah saya, dan saya sangat asing dengan daerah ini. Kebetulan saya nganggur, saya memutuskan buat mengunjungi warnet-warnet ini. Dua warnet yang saya pilih adalah Mineski dan Supernova, dan dua-duanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beneran buta daerah sana. Selain itu, saya juga sebenernya pengen tahu...

She is a Ghost, She is Falling in Love (4)

Di sekolah.. "Aduh, lo lupa bawa larutan NaCl? Gila!!" bentak Elis. Reana yang baru masuk kelas pun terkejut. "Eh, apa-apaan sih lo, kok marah-marah?" tanya Reana. Kiran pun hanya bisa menangis. "Ah, Kiran, lo tau nggak sih kalo eksperimen ini penting buat gue. Nilai gue udah jelek di Biologi. Lo sih enak nilainya bagus. Tega!" Elis bicara dengan nada tinggi. "Ehm, so..so..sorry, Lis. Gue nggak ada niat apapun. Gue nggak sengaja" ujarnya, sambil menangis. "Eh, udah ah. Larutan garam kan bisa dibikin di dapur" ujar Reana. "Alah, lo urus deh, Re. Jam terakhir nanti harus ada," seru Elis kepada Reana. Reana pun menenangkan Kiran. "Ran, udah jangan nangis. Nanti gue temenin lo pas istirahat ya. Nggak papa kok, jangan nangis ya," ujar Reana menenangkan. Kiran hanya mengangguk, sambil menangis. Jam pertama pun mereka lalui, dengan diam. -- "Eh Ran, lo bisa bikin sendiri kan larutannya?" tanya Re...