Jadi Penulis.
Sebelum gagasan untuk menjadi penyiar radio (?), menjadi diplomat (??), dan menjadi ilmuwan-ilmuwan murni gitu (???), dan sekarang malah nyemplung ke dunia kedokteran..cita-cita saya cuma satu.
Itu kayak lini pertama yang saya tulis di atas.
Kenapa pengen? karena dulu saya pikir jadi penulis itu mudah. Modalnya otak, pena, dan kertas. Dulu kan laptop belum booming. Eh tapi udah ada komputer deng ya. (duh hidup di jaman apaan sih!). Oh ya, sama saya dulu suka banget denger suara ketikan keyboard di depan komputer. Rasanya enak gitu, mencet-mencet tuts, terus lembaran kosong di Microsoft Word yang tadinya kosong sekarang sudah ada huruf-huruf yang membentuk kata, lalu menjadi kalimat, kemudian menjadi paragraf, dan menjadi suatu cerita yang punya makna.
Saya kagum sama penulis. Lewat kata-kata, mereka bisa menciptakan dunianya sendiri. Bahkan bisa membuat orang lain terobsesi dengan jalan ceritanya seperti J. K. Rowling dengan Harry Potter, Stephenie Meyer dengan Twilight Saga, Jane Austen, Agatha Christie, Mira W., Ika Natassa, dan masih banyak lagi.
Sumpah keren cuy! Aseli! Mereka membuat suatu gagasan yang enak banget dibaca. Yang sampe dibikin film. Yang bikin orang males baca tiba-tiba terobsesi baca buku.
Saya pikir, menulis sesimpel itu.
Sampai suatu ketika, saya menyadari, kenapa John Green bisa cukup detail menjelaskan kanker yang dialami Hazel Grace?
Kenapa Ika Natassa bisa menjelaskan profesi-profesi tokohnya secara superfisial lalu mendalam sehingga yang awam bisa ngerti?
Kenapa Mira W. bisa tahu sekolah katholik jaman dulu kayak apa?
Kenapa Agatha Christie sepinter itu bikin cerita pembunuhan berakhir dengan kekepoan dan endingnya yang ngga ketebak?
Karena penulis juga belajar.
Iya, belajar. Ternyata, sesimpel apapun itu, kita harus belajar. Kita mau mengangkat tema tentang apa, ya kita harus pelajari tema itu. Kalau bisa terjun langsung untuk melihat jalan kenyataannya seperti apa.
Sungguh, keren banget sih. Setiap baca dan mereka bisa membuat kita sometimes menjadi tokohnya. Menjadi ingin terjun ke dalam mengenal sosok tersebut.
Dulu, saya membuat sebuah cerita bersambung. Kalau diulang lagi, saya masih nggak habis pikir bisa nulis cerita kayak gitu. Dan eventho ceritanya cheesy, tapi saya bangga bisa membuka imajinasi kayak gitu.
Saya cuma berharap, semoga bisa konsisten, nulis lagi. Setiap ada ide apapun, pengen banget saya kembangin jadi suatu cerita yang bisa ngehibur orang banyak. 
Setiap ke toko buku, kapan ya ada nama stella andriana terpampang di cover depan buku.
Cita-cita masih boleh kan dikejar? walaupun kini bergerak di bidang yang berbeda hehehe.
Seenggaknya, sebagian ide saya, saya curahkan dulu di blog ini ya.
-S
(ditulis habis dari toko buku. baper melihat banyak cover buku, masih berharap bisa menulis dan menelurkan satu atau lebih (amin) karya-karya dari otaknya)
Comments
Post a Comment