Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Intermezzo #6 : Doa

Di tengah kegundahanku, Aku berdoa pada Tuhan Tuhan yang aku percaya, yang aku yakini Yang mendengar doaku, dan entah kapan Ia mau menjawabnya Aku berdoa  "Tuhan, jadikan hidupku sederhana Tuhan, ambillah sedikit keraguanku setiap pagi Ambillah ketakutan, kepanikan, kehampaan, kebimbangan, Jadikanlah hidupku seturut kehendakMu, Jadikanlah sederhana, tanpa terlalu banyak embel-embel dan pengharapan yang berlebihan" Aku percaya, Aku berharap Agar aku boleh tenang, menjalani hari demi hari (Ditulis malam-malam, hendak tidur, da terlalu banyak pikiran karena akan jaga IGD dalam waktu dekat)

Akara (Rupa) : Bagian II

Mimpi adalah bunga tidur Di dalam mimpi, segalanya terlampaui termasuk imajinasi Di dalam mimpi, yang berpulang bisa kembali Di dalam mimpi, aku bisa melihatnya lagi..dan lagi..sampai kenyataan menebasku dan kembali ke bumi tempatku berpijak ------------------------------------------------------------------------- Aku memimpikannya barusan. Hanya sekelebat. Aku bahkan hampir lupa kalau itu dirinya, kalau saja aku tidak sedang melihat kumpulan foto-foto lama itu.  Aku tersenyum pada diriku, tersenyum miris karena sebenarnya, bagaimana aku bisa melupakan sosoknya yang dikuncir itu? Dengan seragam khas sekolah kami. Tentu saja khas semenjak hanya ada satu sekolah di daerah itu. Seiring tanganku membalik lembaran foto, satu-persatu, aku kembali menyusun untaian memori yang tersisa tentang dirinya. Alec ------------------------------------------------------------------------- Dasar! SIAL! Hari terburuk sepanjang aku berada di Roxa. Rasanya lebih buruk dibanding aku dipukuli oleh Pamanku...

Intermezzo #5 : Will You Marry Me?

This is a kind of post that I won't tell people directly. Since I don't have too many readers, I will spill it here. I am totally in a crumbling session right now. I'm not as firm as something, I'm just as fragile as the crumble on top of the pie that your grandma might ever make it. In this situation, I felt so depressed. I'm trying to denial each day of my life like something isn't gonna happen well eventually it will happen as soon as possible. And in the wave of depression, I felt I was lost, I feel loneliness, like the urgency to have someone by my side. Then, I think about this: marriage. Marriage is sacral, something that is too beautiful to be true, which I hope someday it could be true, I just don't know when. I love weddings, marriage, seeing two people stand in front of altars, or sat together and having a wedding Akad. It's so magical when you take a vow in front of people, and in front of God Himself, telling Him, that you will tak...

Akara (Rupa) : Bagian I

Ada sesuatu yang berjalan, tanpa jejak Ia sendiri, mampu berpijak Ia turun dari Tuhan, membentuk garis Garis yang tidak bisa ditangkas lagi, Garis yang kita sebut Takdir, garis kehidupan Takdir, yang berwujud, memiliki rupa,  Akara.. Aku membuka lembaran album yang tersimpan lama di rak-rak lemari. Sebentar lagi aku pindah, toh tidak ada lagi yang menahanku di sini, Roxa. Kota asalku, yang juga sudah lama kutinggalkan, lalu aku kembali lagi. Tidak lain karena dia. Yang sepanjang hidupku, menjadi alasan kenapa aku melakukan hal, yang sebagian seharusnya tidak kulakukan, dan separuhnya lagi harus aku lakukan. Perlahan kutelusuri setiap album dan foto-foto itu, mencari alasan dan ilham, atas rasa kesesalan dan kehilangan. Sekarang, akan aku buka memori ini sekali lagi, sebelum aku pergi. Tidak ada yang menahanku lagi, kecuali, memori. [17 tahun yang lalu] : Alec ------------------------------------------------------------------------- Dari lantai tiga bal...